Tumbuhan Landep Dan Manfaatnya

Tanaman daun Landep merupakan salah satu tumbuhan yang hidup di daerah iklim kering, daun Landep merupakan salah satu tumbuhan yang dipercaya banyak khasiatnya bagi kesehatan atau untuk menyembuhkan beberapa penyakit. Landep merupakan salah satu tumbuhan liar, walaupun liar akan tetapi tumbuhan ini bisa dijadikan obat herbal yang bermanfaat. 


Landep dikenal dalam bahasa sunda dengan Jarong, kembang landep, bahasa jawa Landep, Bunga landak (Sumatera) Dan Madura dikenal dengan Landhep.

Tumbuhan ini berasal dari Asia Tropik dan Afrika Selatan, Kalau di Indonesia Tumbuhan ini dapat di temukan di daerah yang iklim kering. Tumbuhan liar ini digunakan sebagai tanaman pagar dari mulai dataran rendah sampai dengan 400 mdpl, dengan tumbuhannya perdu dan tinggi mencapai 1,5 sampai 2 meter. Batanag tumbuhann ini berkayu, berbuku-buku, bersegi empat, berambut dan berduri kuat pada ketiak daun. Daunnya tunggal, berambut pada daun muda, dengan letak berhadapan, dengan panjang tangkainya 4 sampai 8 mm tangkai daun. helai daunnya jorong, lanset dan bundar telur memanjang, dengan warna kuning. Buah bulat telur, pipih, dengan ujungnya agak lancip, terbagi dua, keras, dan warnanya hijau. Terdapat biji dengan bulat telur, mengkilap seperti beludru, pipih, warna coklat dan dikembangbiakkan dengan stek batang atau dengan biji.  

Seperti yang dijelaskan di atas bahwa tanaman ini banyak khasiatnya bagi kesehatan atau dapat digunakan untuk obat-obatan herbal untuk menyembuhkan beberapa penyakit. Tanaman ini dapat digunakan untuk mengobati rematik, demam, sakit pinggang, perut busung, sakit perut, kencing kurang lancar, gusi nyeri, kudis, cacingan, beser mani dan lainnya.

Kandungan kimia pada daun tumbuhan landep di antaranya  seperti Saponin, tanin, Flavonoida, garam kalium, dan silikat. Pada akar tumbuhan ini mengandung saponin, polifenol dan Flavonoida.

Sekian saja yang dapat saya bagikan tentang Tumbuhan Landep Dan Manfaatnya yang mungkin ini bermanfaat untuk anda sekalain, terima kasih telah baca-baca di blog Anek Uteun.

Komentar