Sekilas Tentang Monyet

Monyet
Monyet
Hari ini saya akan bagikan sekilas tentang monyet, monyet adalah salah satu hewan yang familiar, monyet adalah binatang yang mudah ditemukan di hutan-hutan, kadang monyet dijadikan salah satu binatang peliharaan. Kalau di Indonesia monyet dijadikan sebagai salah satu kesenian yaitu Topeng Monyet, yang belakangan ini sudah dilarang oleh pemerintah karena terkait dengan Undang-Undang.

Undang Undang yang  terkait dengan hal ini adlah Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) No 302 yang mengatur tentang tindakan penyiksaan hewan. Selain itu, ada pula Undang-Undang Nomor 18 Tahun 200 9 tentang Peternakan dan Kesehatan Pasal 66 Ayat 2g.

Dasar hukum lain adalah Peraturan Kementan Nomor 95 Tahun 2012 tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kesejahteraan Hewan Pasal 83 Ayat 2, Perda No. 11 Tahun 1995 tentang Pengawasan Hewan Rentan rabies serta Pencegahan dan Penanggulangan rabies Pasal 6 Ayat 1 dan Perda Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum 17 Ayat 2.

Adapun sebab lain sehingga topeng monyet di larang, diantarannya pekerja topeng monyet masih anak-anak, Exloitasi hewan dan penyiksaan terhadap monyet tersebut. Itulah beberapa alasan kenapa topeng monyet di larang di Indonesia, seperti yang tertulis di sumber http://sains.kompas.com.
Topeng Monyet

Monyet atau kera terdapat sekitar 264 jenis. Monyet dan kera mereka berbeda, monyet lebih kecil dan berekor, monyet gampang berinteraksi dengan orang, biasannya dia galak dengan orang yang tidak dikenalnya, bila anda belum bersahabat dengan si monyet tersebut berhati-hati dengan monyet, mungkin dia akan mencakar dan mengigit anda.

Monyet beraktifitas dengan cara melompat dari pohon satu dengan pohon lainnya untuk mencari makanan, dalam beraktifitas sehari-hari monyet kadang menimbulkan konflik dengan manusia, terkadang mereka mencari makanan dalam kebun-kebun manusia, dengan menghabiskan semua buah-buahan dan tumbuhan. Walaupun menimbulkan konflik akan tetapi hewan ini banyak dipelihara karena hewan ini cerdas dan gampang beradaptasi dengan manusia.



Komentar