Pohon Andalah dalam bahasa latinnya di kenal dengan nama Morus macroura, ini merupakan tumbuhan khas Provinsi Sumatera Barat. Ini merupakan spesies tanaman hutan yang sekarang ini mulai berkurang akibat eksploitasi oleh masyarakat.
Daerah yang terdapat tumbuhan ini meliputi Lembah antara gunung merapi, Singgalang, Gunung Sago, dan beberapa daerah lainnya Batang Barus dan Maninjau.
Tumbuhan andalas masih berkerabat dengan pohon Murbei (Morus alba) yang sering di guanakan sebagai pakan ulat sutra. Tumbuhan ini dalam bahasa daerahnya di sebut dengan Kertau, Hole tanduk dan andaleh. Kalau dalam bahasa ilmiah dinamakan dengan dengan Morus macroura yang ber sinonim dengan Morus laevigata.
Pohon ini di tetapkan sebagai pohon identitas Sumatera Barat mungkin dari pemanfaatan kayu andalas yang digunakan untuk pembangunan rumah adat di Minangkabau. Sekarang ini pohon andalas sulit ditemukan dan sudah langka. Kalau pun ingin mendapatkannya harus jalan jauh ke lokasinya dalam hutan.
Tanaman Andalas merupakan tumbuhan yang berharga dan nilai ekonomi tinggi, ini karena kayu dari pohon andalas sangat baik untuk bangunan dan berkualitas baik dalam industri. Kayunya juga tahan terhadap air dan serangga yang dapat merusak kayu. Pada kayu ini juga terdapat beberapa kandungan senyawa menurut beberapa sumber di antaranya mengandung senyawa mikroba dan juga sejenis fitoaleksin. Yang digunakan sebagai bahan baku farmasi contohnya hodroksitridekanildo-dekanoat, sitosterol, triterpenoid tetrasiklik asetat, asam betulinat, morasin dan trisoprenil flavanon.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus