Pohon Bintangur dipercaya Penghambat Pertumbuhan virus HIV

Bintangur atau Bintangor adalah salah satu spesies tumbuhan dalam famili Calophyllaceae yang berasal dari Semenanjung Malaysia. Nama botaninya Calophyllum austrocoriacium. Nama lainnya ialah paku acak, paka acak, penaga laut, bakakol, atau entangor.

Pohon Bintangur dapat tumbuh hingga 20 meter (65 kaki). Tumbuhan ini memiliki kulit kayu berwarna kekuning-kuningan, dan mempunyai sedikit rekahan, daunnya keras, dan tekstur permukaan atasnya lekit-lekit. Apabila berbunga, akan tumbuh dalam jambak-jambak yang pendek. Sedangkan buahnya berbentuk bulat, dengan diameternya sebanyak 2-3 sentimeter.

Keistimewaan tanaman ini adalah terbukti bisa digunakan sebagai penghambat pertumbuhan virus HIV. Seperti kita ketahui, Sejumlah obat telah diluncurkan di pasaran untuk menghambat proses pertumbuhan virus HIV sehingga penderita AIDS bisa memiliki waktu lebih banyak untuk menghabiskan sisa umurnya. Dan tak semua penderita AIDS berkantong tebal untuk bisa membeli obat penghambat pertumbuhan virus HIV yang tergolong mahal ini. Namun, dengan adanya kehadiran tumbuhan ini dapat dijadikan obat penghambat virus HIV yang kita tahu sangat mematikan. Tumbuhan  bintangur ini mengandung senyawa costatolide dalam getah daunnya. Hasil penelitian menunjukkan senyawa castotolide A cukup efektif menekan pertumbuhan virus HIV.

Di Indonesia, keberadaan tumbuhan ini banyak kita jumpai di kawasan Kalimantan cukup besar.  Jadi penderita AIDS tak perlu khawatir akan kekurangan tumbuhan obat ini.

Selain sebagai tanaman obat, kayu bintangur juga memiliki nilai ekonomi dengan mutu kayu setara dengan meranti. Bintangur kerap dipakai sebagai kayu pertukangan, antara lain untuk kayu lapis dan juga diekspor. 

Komentar